Jumat, 29 Februari 2008

Diet Mediterania Baik Bagi Jantung

KapanLagi.com - Ingin jauh dari penyakit jantung? tak ada salahnya mencoba diet Mediterania.
Sebuah peneltian menyebutkan melakukan diet ala Mediterania selama tiga bulan bisa mengurangi resiko sakit jantung sampai 15 persen.
Penelitian yang diketuai Dr. Denis Lairon dari Faculty of Medicine Timone, Marseille, Perancis menyebutkan diet Mediterania yang terdiri dari konsumsi makanan kaya biji-bijian, buah-buahan, sayur mayur, kacang-kacangan dan minyak zaitun dan daging merah dalam jumlah sedang bisa membantu mengurangi resiko sakit jantung.
Hasil penelitian yang dicatat di American Journal of Clinical Nutrition ini meneliti 212 responden pria dan wanita yang dinilai beresiko mengalami serangan jantung untuk menjalani diet Mediterania atau memilih melakukan diet rendah lemak selama tiga bulan.
Para partisipan diet Mediterania diminta untuk mengkonsumsi ikan empat kali seminggu dan daging merah sekali seminggu. Pria diperbolehkan minum dua gelas anggur merah setiap hari namun hanya satu gelas untuk wanita.
Sementara itu untuk pelaku diet rendah lemak dianjurkan untuk mengkonsumsi daging dari produk unggas dan menjauhi daging babi, sapi atau hewan mamalia lainnya, makan ikan dua atau tiga kali seminggu, menjauhi produk-produk hewani berlemak jenuh, mengkonsumsi sayur dan buah, produk susu rendah lemak serta minyak sayur. Para peneliti juga menemukan kebiasaan makan sangat berpengaruh dalam dua kelompok tersebut.
Semua partisipan mengkonsumsi kalori dalam jumlah sedikit dan lebih banyak protein dan karbohidrat, sedikit konsumsi lemak dan lemak jenuh. Kedua kelompok tersebut menunjukkan hasil yang yang cukup berarti untuk penurunan index massa tubuh. Sementara itu partisipan yang melakukan diet Mediterania, mencatat hasil positif, dengan total kolesterol turun sampai 7,5 persen, lebih rendah 4,5 persen dari kelompok pelaku diet rendah lemak. Berdasarkan penurunan ini, peneliti juga mencatat pelaku diet Mediterania mengalami resiko penurunan sakit jantung turun sampai 15 persen sedangkan pelaku diet rendah lemak hanya 9 persen.

Tidak ada komentar: